Apa Saja Layanan Kesehatan Serta Penyakit Yang Dijamin BPJS Kesehatan Terlengkap
Progam BPJS Kesehatan dari Pemerintah telah memberikan kemudahan serta keringanan setiap peserta yang melakukan pengobatan, pada khususnya untuk urusan administrasi, namun bukan berarti peserta tidak dikenakan biaya sama sekali, melainkan peserta tetap melakukan pembayaran premi atau iuran yang wajib dibayarkan setiap bulan yang telah ditentukan oleh fasilitas kesehatan berdasarkan kelas perawatan yang kita pilih pada tahap pendaftaran.
Tarif terbaru peserta BPJS Kesehatan tahun 2020 kini naik dari sebelumnya, peserta akan membayar iuran preminya setiap bulan yang dikelompokkan menjadi 3 kelas perawatan, yakni fasilitas kesehatan kelas 1 akan dikenakan biaya iuran sebesar Rp.160.000,- setiap bulan per orang, Kelas 2 biaya iuran sebesar Rp.110.000,- setiap bulan per orang, dan Kelas 3 Rp.42.000,- setiap bulan per orang.
Peserta atau pemegang kartu BPJS kesehatan layaknya juga harus mengerti dan paham akan manfaat pelayanan kesehatan apa saja yang dijamin dan tidak dijamin BPJS Kesehatan agar nantinya saat anda mengalami resiko kesehatan tidak ada biaya tambahan lagi yang akan dikeluarkan.
Namun, anda perlu pahami dahulu pelayanan kesehatan yang tidak ditanggung BPJS Kesehatan, simak urainnya berikut ini :
PELAYANAN KESEHATAN YANG TIDAK DITANGGUNG BPJS KESEHATAN
Sama seperti asuransi kesehatan swasta pada umumnya BPJS kesehatan juga memiliki aturan fasilitas kesehatan yang diberikan, karena meski BPJS kesehatan ini adalah jaminan kesehatan nasional, bukan berarti menanggung semua manfaat pelayanan kesehatan peserta. Tentu ada batasan – batasan hal ini tertuang pada Pasal 52 Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan, yang disebutkan soal deretan manfaat kesehatan dan jenis penyakit yang tidak dijamin oleh BPJS.
Berikut Daftar Layanan Kesehatan yang Tidak Dijamin BPJS Kesehatan, Antara Lain :
- Peserta meminta surat rujukan atas permintaan sendiri dan pelayanan kesehatan lain yang tidak sesuai dengan peraturan perundang – undangan.
- Pelayanan kesehatan yang menyangkut penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja atau hubungan kerja yang telah dijamin oleh program jaminan kecelakaan kerja atau menjadi tanggungan pemberi kerja peserta.
- Pelayanan kesehatan yang dilakukan di fasilitas kesehatan tetapi tidak bekerja sama dengan BPJS kesehatan, kecuali dalam keadaan darurat
- Pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri, karena BPJS kesehatan tidak seperti asuransi kesehatan swasta yang dapat di klaim kan diluar negeri.
- Pelayanan kesehatan yang dijamin oleh program jaminan kecelakaan lalu lintas (KLL) yang bersifat wajib sampai nilai yang ditanggung oleh program jaminan kecelakaan lalu lintas sesuai hak kelas rawat peserta.
- Pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk estetika (operasi plastik)
- Pelayanan untuk meratakan gigi atau ortodonsi.
- Pelayanan mengatasi infertilitas atau kemandulan.
- Gangguan kesehatan jiwa akibat sengaja menyakiti diri sendiri atau akibat melakukan hobi yang membahayakan diri sendiri.
- Gangguan kesehatan atau penyakit akibat ketergantungan obat ataupun alkohol.
- Pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai percobaan atau eksperimen.
- Pengobatan komplementer, alternatif, serta tradisional yang belum dinyatakan efektif berdasarkan penilaian teknologi kesehatan.
- Penyakit atau Pelayanan Kesehatan ddapat dari alat dan obat kontrasepsi atau kosmetik
- Pelayanan kesehatan karena akibat bencana pada masa tanggap darurat, kejadian luar biasa atau wabah
- Pelayanan kesehatan saat kejadian tak diharapkan yang dapat dicegah (contohnya korban begal, tawuran, dan lain sebagainya)
- Pelayanan kesehatan yang diselenggarakan dalam rangka Bakti Sosial (BAKSOS).
- Pelayanan kesehatan yang dijamin oleh program jaminan kecelakaan lalu lintas yang bersifat wajib hingga nilai yang ditanggung oleh program jaminan kecelakaan lalu litas sesuai hak kelas rawat Peserta. (contohnya program jaminan kecelakaan lalu lintas dari PT Jasa Raharja.
- Pelayanan kesehatan akibat karena tindak pidana penganiayaan, kekerasan seksual, korban terorisme, serta tindak pidana perdagangan orang sesuai dengan ketentuan peraturan peundang-undangan.
- Pelayanan kesehatan lainnya yang tidak ada hubungan dengan manfaat jaminan kesehatan yang diberikan.
- Pelayanan kesehatan tertentu yang meyangkut dengan Kementerian Pertahanan, Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Polri.
Layanan Kesehatan yang Ditanggung BPJS Kesehatan
Setelah mengetahui dan memahami apa saja macam-macam pelayanan kesehatan yang tidak ditanggung BPJS kesehatan, maka peserta juga mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan dari BPJS kesehatan yang mencakup promotif, preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan disaat penyembuhan penyakit), dan rehabilitatif.
Pelayanan ini termasuk dalam pelayanan obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang sesuai dengan kebutuhan medis ketika diperlukan.
Pelayanan kesehatan tingkat pertama (Faskes 1) meliputi Puskesmas, Klinik Kesehatan, dan Dokter Umum peserta BPJS berhak atas pelayanan kesehatan yang terdiri atas:
- Administrasi Pelayanan
- Pelayanan promotif dan preventif atau pencegahan contohnya penyuluhan kesehatan individu, imunisasi rutin, program KB, skrining riwayat kesehatan dan pelayanan penapisan atau skrining kesehatan tertentu, serta peningkatan kesehatan bagi peserta yang menderita penyakit kronis.
- Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis.
- Tindakan medis non-spesialis, baik operatif maupun non-operatif.
- Pelayanan obat, alat-alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai.
- Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium pada tingkat pertama.
- Perawatan Inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi medis.
Pelayanan kesehatan rujukan di fasilitas kesehatan tingkat lanjutan yang mencakup:
- Administrasi pelayanan
- Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis dasar seperti layanan kesehatan unit gawat darurat/UGD.
- Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi spesialis.
- Tindakan medis spesialis, baik bedah maupun non-bedah sesuai dengan indikasi medis.
- Layanan obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai : seluruh alat kesehatan dalam rangka penyembuhan, termasuk alat bantu kesehatan.
- Pelayanan fasilitas penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi medis
- Pelayanan Rehabilitasi medis.
- Pelayanan darah.
- Pemulasaran (perawatan) jenazah peserta yang meninggal di fasilitas kesehatan
- Layanan keluarga berencana (tidak termasuk pelayanan KB yang telah dibiayai pemerintah pusat).
- Perawatan rawat inap non-intensif.
- Perawatan rawat inap di ruang intensif.
Penyakit yang Dijamin BPJS Kesehatan
Berikut merupakan daftar jenis penyakit yang ditanggung oleh BPJS kesehatan Faskes tingkat satu seperti, Puskesmas, Klinik dan Dokter umum, antara lain :
Penyakit Yang Ditanggung BPJS
NO | NAMA PENYAKIT |
1. | Abortus spontan komplit |
2. | Abortus mengancam/insipiens |
3. | Abortus spontan inkomplit |
4. | Alergi makanan |
5. | Alergi Obat |
6. | Anemia defisiensi besi |
7. | Anemia defisiensi besi pada kehamilan |
8. | Angina pektoris |
9. | Apendisitis akut |
10. | Artritis Osteoartritis |
11. | Artritis Reumatoid |
12. | Askariasis |
13. | Asma Bronkial |
14. | Astigmatism ringan |
15. | Bell’s Palsy |
16. | Benda asing di hidung |
17. | Benda asing di konjungtiva |
18. | Blefaritis |
19. | Bronkritis akut |
20. | Buta senja |
21. | Cardiorespiratory arrest |
22. | Cutaneus larva migran |
23. | Delirium yang diinduksi dan tidak diinduksi oleh alkohol atau zat psikoaktif lainnya |
24. | Demam dengue, DHF Demam tifoid |
25. | Demensia |
26. | Dermatitis atopik (kecuali recalcitrant ) |
27. | Dermatitis kontak alergika |
28. | Dermatitis kontak iritan |
29. | Dermatitis numularis |
30. | Dermatitis seboroik |
31. | Diabetes melitus tipe 1 |
32. | Diabetes melitus tipe 2 |
33. | Diare |
34. | Disentri basiler dan amuba |
35. | Dislipidemia |
36. | Eklampsia |
37. | Epilepsi |
38. | Epistaksis |
39. | Exanthematous drug eruption |
40. | Fixed drug eruption |
41. | Faringitis |
42. | Filariasis |
43. | Fluor albus/vaginal discharge non gonorhea |
44. | Fraktur terbuka, tertutup |
45. | Furunkel pada hidung |
46. | Gagal jantung akut |
47. | Gagal jantung kronik |
48. | Gangguan campuran anxietas dan depresi |
49. | Gangguan psikotik |
50. | Gastritis |
51. | Gastroenteritis (termasuk kolera, giardiasis) |
52. | Glaukoma akut |
53. | Gonore |
54. | Hemoroid grade 1-2 |
55. | Hepatitis A |
56. | Hepatitis B |
57. | Herpes simpleks tanpa komplikasi |
58. | Herpes zoster tanpa komplikasi |
59. | Hiperemesis gravidarum |
60. | Hiperglikemi hiperosmolar non ketotik |
61. | Hipermetropia ringan |
62. | Hipertensi esensial |
63. | Hiperuricemia (Gout) |
64. | Hipoglikemia ringan |
65. | HIV AIDS tanpa komplikasi |
66. | Hordeolum |
67. | Infark miokard |
68. | Infark serebral/Stroke |
69. | Infeksi pada umbilikus |
70. | Infeksi saluran kemih |
71. | Influenza |
72. | Insomnia |
73. | Intoleransi makanan |
74. | Kanker |
75. | Kandidiasis mulut |
76. | Katarak |
77. | Kecelakaan Lalu Lintas |
78. | Kehamilan normal |
79. | Kejang demam |
80. | Keracunan makanan |
81. | Ketuban Pecah Dini (KPD) |
82. | Kolesistitis |
83. | Konjungtivitis |
84. | Laringitis |
85. | Lepra |
86. | Leptospirosis (tanpa komplikasi) |
87. | Liken simpleks kronis/ neurodermatitis |
88. | Limfadenitis |
89. | Lipoma |
90. | Luka bakar derajat 1 dan 2 |
91. | Malabsorbsi makanan |
92. | Malaria |
93. | Malnutiris energi-protein |
94. | Mastitis |
95. | Mata kering |
96. | Migren |
97. | Miliaria |
98. | Miopia ringan |
99. | Moluskum kontagiosum |
100. | Morbili tanpa komplikasi |
101. | Napkin eczema |
102. | Obesitas |
103. | Otitis eksterna |
104. | Otitis media akut |
105. | Parotitis |
106. | Pedikulosis kapitis |
107. | Penyakit cacing tambang |
108. | Penyakit Jantung |
109. | Perdarahan saluran cerna bagian atas |
110. | Perdarahan saluran cerna bagian bawah |
111. | Perdarahan post partum |
112. | Perdarahan subkonjungtiva |
113. | Peritonitis |
114. | Pertusis |
115. | Persalinan lama |
116. | Pitiriasis rosea |
117. | Pioderma |
118. | Pitiriasis versikolor |
119. | Pneumonia aspirasi |
120. | Pneumonia, bronkopneumonia |
121. | Polimialgia reumatik |
122. | Pre-eklampsia |
123. | Presbiopia |
124. | Rabies |
125. | Reaksi anafilaktik |
126. | Reaksi gigitan serangga |
127. | Refluks gastroesofageal |
128. | Rhinitis akut |
129. | Rhinitis alergika |
130. | Rhinitis vasomotor |
131. | Ruptur perineum tingkat 1-2 |
132. | Serumen prop |
133. | Sifilis stadium 1 dan 2 |
134. | Skabies |
135. | Skistosomiasis |
136. | Status Epileptikus |
137. | Stroke |
138. | Strongiloidiasis |
139. | Syok (septik), hipovolemik, kardiogenik, neurogenik) |
140. | Taeniasis |
141. | Takikardi |
142. | Tension headache |
143. | Tetanus |
144. | Tinea kapitis |
145. | Tinea barbae |
146. | Tinea fasialis |
147. | Tinea korporis |
148. | Tinea manum |
149. | Tinea unguium |
150. | Tinea kruris |
Nah, itu lah jenis layanan kesehatan dan jenis-jenis penyakit yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan tingkat satu, namun apabila dari faskes satu tidak mampu menangani pasien tersebut yang dikategorikan darurat maka akan pasien akan mendapatkan rujukan di rumah sakit tingkat lanjutan untuk penanganan yang lebih serius.